Rabu, 21 Maret 2012

Apokat ( Alpukat )

Apokat ( Alpukat )

 

Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana ialah tumbuhan penghasil buah meja dengan nama sama. Tumbuhan ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah sebagai tanaman perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah tropika lainnya di dunia.
Pohon, dengan batang mencapai tinggi 20 m dengan daun sepanjang 12 hingga 25 cm. Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5 hingga 10 milimeter. Ukurannya bervariasi dari 7 hingga 20 sentimeter, dengan massa 100 hingga 1000 gram; biji yang besar, 5 hingga 6,4 sentimeter.
Buahnya bertipe buni, memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua hingga ungu kecoklatan, tergantung pada varietasnya. Daging buah apokat berwarna hijau muda dekat kulit dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut.

Sejarah

Nama apokat atau avokad (dari bahasa Inggris, avocado) berasal dari bahasa Aztek, ahuacatl (dibaca kira-kira "awakatl"). Suku Aztek berada di daerah Amerika Tengah dan Meksiko. Karena itu, buah ini pada awalnya dikenal di daerah tersebut.
Pada saat pasukan Spanyol memasuki wilayah tersebut sekitar awal abad ke-16, berbagai tumbuhan dari daerah ini, termasuk apokat, diperkenalkan kepada penduduk Eropa. Orang pertama yang memperkenalkan buah apokat kepada penduduk Eropa yaitu Martín Fernández de Enciso, salah seorang pemimpin pasukan Spanyol. Dia memperkenalkan buah ini pada tahun 1519 kepada orang-orang Eropa. Pada saat yang sama juga, para pasukan Spanyol yang menjajah Amerika Tengah juga memperkenalkan kakao, jagung, dan kentang kepada masyarakat Eropa. Sejak itulah buah apokat mulai disebar dan dikenal oleh banyak penduduk dunia.
Apokat diperkenalkan ke Indonesia oleh Belanda pada abad ke-19.

Manfaat

Apokat memiliki banyak manfaat. Bijinya digunakan dalam industri pakaian sebagai pewarna yang tidak mudah luntur. Batang pohonnya dapat digunakan sebagai bahan bakar. Kulit pohonnya digunakan sebagai pewarna warna cokelat pada produk dari bahan kulit. Daging buahnya dapat dijadikan hidangan serta menjadi bahan dasar untuk beberapa produk kosmetik dan kecantikan. Selain itu, daging buah alpukat untuk mengobati sariawan dan melembabkan kulit yang kering. Daun alpukat digunakan untuk mengobati kencing batu, darah tinggi, sakit kepala, nyeri saraf, nyeri lambung, saluran napas membengkak dan menstruasi yang tidak teratur. Bijinya dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi dan kencing manis.


Cara Memilih buah Alpukat yang Matang

Rasanya yang lezat membuat buah ini banyak dicari. Namun, memilih alpukat yang matang memang gampang-gampang susah, karena tingkat kematangan buah ini kadang sulit ditebak. Salah pilih alpukat, bisa-bisa Anda mendapat daging buah yang masih keras dan terasa pahit di lidah. Agar tak salah pilih, simak cara memilih alpukat yang matang dan siap disantap.

1. Hindari kulit buah yang berwarna hijau cerah
Alpukat merupakan buah yang tidak bisa matang di pohon, sehingga buah ini harus dipetik dari pohon dan disimpan sampai matang. Ketika dipetik dari pohon, alpukat memiliki warna hijau cerah dan kulit yang mulus. Hindari buah yang berwarna hijau cerah, karena buah ini pasti belum matang. Pilihlah buah dengan warna yang hijau gelap karena berarti sudah diperam dan kemungkinan sudah matang.

2. Tekstur buah

Salah satu tanda buah yang sudah matang adalah tekstur buah yang sudah empuk. Ketika ingin memilih alpukat matang, coba tekan daging buahnya. Bila sudah empuk artinya alpukat sudah matang. Usahakan untuk menekan beberapa bagian alpukat untuk memastikan buah ini sudah benar-benar matang. Pada beberapa buah, tekstur yang empuk bukan disebabkan buah sudah matang, melainkan karena adanya memar atau bagian buah yang busuk. Karena itulah Anda harus menekan buah di semua sisinya.

3. Kupas kulit buah

Coba kupas sedikit kulit buah. Jika mudah dikupas berarti buah ini sudah matang.

4. Biji buah

Ini adalah cara tradisional yang biasa digunakan untuk memilih alpukat yang sudah matang. Biji buah yang matang akan terlepas dari daging buahnya dan tidak menempel. Bagaimana cara mengetahui apakah biji buah menempel atau tidak, tanpa memotong buahnya lebih dulu? Goyangkan saja buahnya, jika biji buah tidak menempel biasanya akan terdengar bunyi biji di dalam buahnya. Selain itu buah matang juga akan terasa lebih ringan dibanding yang masih mentah.

5. Bagian bawah buah

Ketika memilih alpukat, cobalah untuk memperhatikan bagian bawah, tempat tumbuhnya bagian batang alpukat. Jika masih ada sedikit sisa batang buah, petik saja batang ini dan teliti bagian dalam buah melalui "lubang" yang ditinggalkan. Jika lubang ini sudah berwarna hijau, artinya alpukat sudah matang. Kalau masih berwarna coklat, maka alpukat belum matang.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar